Sanksi (Punishment) Berdasarkan Teori Hadd al-A'la: Membentuk dan Membangun Karakter Anggota Keluarga secara Bijaksana dan Tantangan Penerapannya

  • Misbahul Munir IAIN SAS BABEL
  • Muhamad Nurdin IAIN SAS BABEL
  • Epandi Epandi IAIN SAS BABEL

Abstract

Abstract

Achieving a happy family is the goal of every individual; however, challenges in reaching family happiness still exist. One of the steps that can be taken is to provide sanctions to family members who do not obey the rules, as taught in Islam through the Quran and Hadith. For example, in Surah An-Nisa (4:34), as well as in Hadiths that instruct parents to command children aged 7 to perform prayer, and if they refuse, it is permissible to give a gentle hit as a reminder. This research employs a qualitative method with a descriptive-analytical approach to examine the regulation of giving sanctions within Islam towards family members. The results indicate that sanctions should be carried out through specific stages and have clear boundaries. In practice, sanctions must be administered with gentleness and love; if hitting is necessary, it should not target the face, chest, or stomach. It is also forbidden to hit the child when angry, and the hitting should not be done in one fixed place but moved around so that the child does not feel excessive pain. It is recommended that the second strike be lighter than the first, and most importantly, the act of hitting must not cause physical or psychological harm to the child. The main challenge in applying this theory is that many Muslims still understand religious texts in a less comprehensive manner. 

Keywords: Sanctions, Family, Hadd al-A’la

Abstrak

Mewujudkan keluarga bahagia merupakan cita-cita semua individu, namun tantangan dalam mencapai kebahagiaan keluarga tetap ada. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah pemberian sanksi terhadap anggota keluarga yang tidak menaati aturan, sebagaimana diajarkan dalam Islam melalui Al-Qur’an dan hadis. Contohnya, dalam Q.S. An-Nisa (4:34), serta hadis yang memerintahkan orangtua untuk memerintahkan anak berumur 7 tahun agar melaksanakan salat, dan jika tidak mau, diperbolehkan memberikan pukulan sebagai bentuk pengingat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis untuk mengkaji pengaturan pemberian sanksi dalam Islam terhadap anggota keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sanksi harus melalui tahapan tertentu dan memiliki batasan yang jelas. Dalam pelaksanaannya, pemberian sanksi harus dilakukan dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, sanksi tersebut sebaiknya diberikan secara bertahap, jika harus memukul, pukulan tidak boleh mengenai bagian wajah, dada, maupun perut, tidak diperbolehkan memukul anak saat dalam keadaan marah, pemukulan juga sebaiknya tidak dilakukan secara tetap di satu tempat, melainkan berpindah-pindah agar anak tidak merasa terlalu sakit, disarankan bahwa pukulan kedua harus lebih ringan dibandingkan pukulan pertama, dan yang terpenting, pemberian pukulan tidak boleh menyakiti anak secara fisik maupun psikologis. Tantangan utama dalam penerapan teori ini adalah masih banyak umat Islam yang memahami teks keagamaannya secara kurang komprehensif

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2025-07-25
How to Cite
Munir, M., Nurdin, M., & Epandi, E. (2025). Sanksi (Punishment) Berdasarkan Teori Hadd al-A’la: Membentuk dan Membangun Karakter Anggota Keluarga secara Bijaksana dan Tantangan Penerapannya. ISLAMITSCH FAMILIERECHT JOURNAL, 6(1), 25-50. https://doi.org/10.32923/ifj.v6i1.5742