Methods in Scientific and Religious Inquiry

(Metode Holmes Rolston dalam menyelidiki Ilmu Pengetahuan dan Agama)

  • Dody Irawan Dosen IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
Keywords: Holmes Rolston, Method, Inquiry, Science and Religion

Abstract

The perspective of positivism and scientism that glorifies science and denigrates religion contains serious misconceptions about nature, as well as from the scientific method and the religious method. Holmes Rolston reveals methods in scientific and religious inquiry. In his theory, when the form of scientific and religious logic well-constructed. It had more similarity than what often suspected, especially at the core of them. In particular, both of Science and religion provide an-alternative interpretations of experience, scientific interpretations based on causality, while religious interpretations based on meaning. Both of them had different emphases on the specific logic forms of each other's rational ways. But disciplines of them were rational, and were vulnerable to development and use important theoretical paradigms as they encounter experience. The contradiction between interpretation of scientific and religion arises because the boundary between casuality and meaning is semi permeable.

Pandangan positivisme dan saintisme yang mengagungkan ilmu pengetahuan dan merendahkan agama mengandung kesalahpahaman serius tentang alam, baik dari metode ilmiah maupun metode agama. Holmes Rolston hadir mengungkap metode dalam penyelidikan ilmiah (sains) dan agama. Dalam pemikirannya, bahwa di dalam bentuk logika ilmu pengetahuan dan agama, ketika dibentuk dengan baik, lebih memiliki kesamaan dari pada yang sering diduga, terutama pada intinya. Ilmu pengetahuan dan agama secara khusus memberikan penafsiran-penafsiran alternatif tentang pengalaman, penafsiran ilmiah yang didasarkan pada kausalitas, sedangkan penafsiran religius berdasarkan pada makna. Keduanya mempunya penekanan berbeda pada bentuk logika spesifik cara-cara rasional masing-masing. Tapi kedua disiplin ilmu tersebut rasional, dan rentan terhadap perkembangan dan menggunakan paradigma-paragigma teoritis penting sebagaimana mereka menghadapi pengalaman. Pertentangan antara penafsiran ilmiah dan agama muncul karena batas antara kasualitas dan makna bersifat semi permeabel.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-06-28
How to Cite
Irawan, D. (2019). Methods in Scientific and Religious Inquiry. Tawshiyah: Jurnal Sosial Keagaman Dan Pendidikan Islam, 14(1). https://doi.org/10.32923/taw.v14i1.1037