Sengketa Hak Cipta Lagu Kasus Lesti Kejora dan Yoni Dores dalam Sorotan Publik

Abstract

Abstract 

Sengketa hak cipta antara Lesti Kejora dan Yoni Dores telah menarik perhatian publik karena kompleksitasnya dan tantangan perlindungan kekayaan intelektual yang lebih luas di era digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implikasi hukum dari dugaan pelanggaran hak cipta, inefisiensi dalam sistem manajemen royalti, dan pengaruh respons publik terhadap proses penyelesaian sengketa. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif dengan menganalisis peraturan perundang-undangan, studi kasus, dan literatur hukum. Temuan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan komersial lagu milik Yoni Dores oleh Lesti Kejora tanpa izin yang tepat dapat merupakan pelanggaran terhadap Pasal 9 ayat (1) dan Pasal 113 ayat (3) Undang-Undang Hak Cipta Indonesia. Isu-isu utama termasuk kurangnya efektivitas dan transparansi dalam kinerja Organisasi Manajemen Kolektif (LMK) dan Organisasi Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), yang diperparah dengan tidak adanya sistem digital nasional. Selain itu, ada kesalahpahaman yang meluas di antara para pelaku industri kreatif mengenai persyaratan lisensi. Dibandingkan dengan negara-negara dengan sistem hak cipta berbasis teknologi yang terintegrasi dan budaya hukum yang kuat, Indonesia masih tertinggal secara signifikan. Kasus Lesti Kejora Yoni Dores menyoroti kebutuhan mendesak untuk reformasi komprehensif dalam sistem perlindungan hak cipta Indonesia.

Kata kunci: hak cipta, era digital, manajemen royalti, sengketa lagu.